Rabu, 27 Juli 2022

aku

Aku ingin berhenti sejenak
Menghela nafas
Memikirkan aku, aku dan aku
Hanya aku

Hanya untuk sejenak
Beberapa saat saja

Duduk meringkuk
Kepala tertunduk
Memeluk lutut 

Ahh aku rindu
Aku rindu 
Aku 

*Cahaya

Minggu, 06 Oktober 2013

Malam

Aku dan malam
Bukankah malam selalu setia menyapaku
Membelai mesra setiap mimpiku
Tak pernah lupa memelukku dengan kehangatan
Malam menjanjikan ketenangan, kedamaian dan hari esok yang lebih menjanjikan
Malam tak pernah telat datang, tak bosan menyelimuti setiap jengkal kelelahan
Aku suka malam meski aku tak suka gelap tapi aku suka cahaya yang bersinar ditengah malam
Menjadi pusat perhatian, cahaya ditengah malam..hangat
malam ini pun aku suka, malam tidak telat.
Malam menghapus lelahku
Malam mengistirahatkanku dari mengingatmu
Aku suka malam

Sabtu, 05 Oktober 2013

Curhatku

Rasa yang dulu sempat kukubur dalam-dalam secara tiba2 muncul kembali tanpa bisa aku hentikah
Perasaan yang membuatku begitu bersedih karena aku menyadari jika itu hanya perasaan sebelah belah pihak.
Diam dan hanya menatapmu dari kejauhan
Kita hanya teman dan selamanya akan begitu, biarlah sejarah mencatat kisah kita hanya sebatas teman
Biarlah rasa itu melebur bersama berlalunya sang waktu, bukankah tinggal sebentar lagi, aku hanya perlu menahannya sebentar lagi

Jumat, 04 Oktober 2013

curhatku

aku benci galau
tak ingin mengadu tentang sesuatu yang tak indah, ingin membicarakan yang indah-indah saja sebenarnya tapi apa mau dikata jika hati tak kuasa lagi menahan timbunan rasa yang kerap tercipta dari mata
aku bukan lah putri yang pantas terus dipuji karna banyaknya hina yang kubuat dalam diri tapi aku tak mau terus sendiri, ada waktu dimana aku mengharapkan seseorang yang mampu menjadi obat hati
apalah daya seorang putri yang hanya mampu duduk menanti meski ada seseorang yang telah mengusik hati.
aku benci galau
sudahlah, akhiri saja semua kisah ini anggap saja aku mengenalmu dijalan begitu juga sebaliknya, anggap saja tak pernah ada percakapan diantara kita biar tak lagi hati ini berharap ada percakapan-percakapan selanjutnya.
aku benci galau
kembali pada diri sendiri, aku telah mencoba melupakan semua perasaan yang kerap menggelayut dihatiku, dengan berbagai cara, meski terkadang perasaan itu kerap datang jika aku berjumpa denganmu namun segera kutepis dengan lebih mencintai diriku.
aku benci galau
tak ingin membencimu, karena kau pun tak tau perasaanku. aku yang menciptakannya maka aku yang bisa menghapusnya sebelum kau sempat menyadarinya.

kamu..iya kamu yang aku maksud

kamu..iya kamu yang aku maksud
percuma saja toh semua kata-kata itu hanya terlontar dari dalam hatiku, dalam kenyataanya tak sepatah katapun yang terucap dihadapanmu, lagi-lagi lidahku kelu, memalingkan muka dan pura-pura tak tertarik berbicara padamu adalah satu-satunya cara yang bisa aku lakukan.
kesal sangat rasanya, ingin aku berteriak  lantang padamu bahwa aku punya hati padamu namun tak berani aku melakukannya, hanya bisa berharap kamu mengerti meski aku tak pernah menjelaskan dengan jelas betapa aku berharap bisa duduk  disampingmu.
tak bisakah kamu mengerti tentang perasan ini,tak bisakah kamu mengartikan arti diamku, atau memang hanya aku yang memiliki perasaan ini, sedangkan kamu hanya menganggapku sebatas temanmu, tak ada sedikitpun simpati padaku.
yah..mungkin saja benar begitu. lagi-lagi  aku harus membuang perasaan yang tak sengaja mekar sejak mengenalmu, perasaan yang terus tumbuh meski jarang bertemu denganmu, perasaan yang tek henti berkembang meski tak pernah kusiram
haruskah aku mencabutnya sampai keakar-akarnya..?? 
masih berharap kamu mengerti, dan membalas perasaan ini meski aku telah siap patah hati

curhatku

aku dan perasaan ini tak pernah bersahabat
seperti bermusuhan saja, tak mau saling mendengarkan sibuk dengan pilihan sendiri2
perasaan itu seenaknya saja tumbuh tanpa izin dariku
aku yang akan begitu sibuk memangkasnya sebelum ia terlanjur manjadi pohon yang kokoh
sibuk aku setiap hari dibuatnya, bersikap cuek, pura2 kehabisan pulsa,  pura2 sibuk dan masih banyak lagi kepura2an yang lain.
tapi lagi-lagi perasaan itu sembarangan saja tumbuh, bahkan disaat2 yang tidak tepat bukannya aku tak suka dengan semua perasaan2 itu hanya saja aku lelah jika harus mengurus hati yang terlanjur sakit nantinya, perkara diberi harapan palsulah, GeEr yang salah tempatlah, atau aku yang begitu berharap.
terjatuh itu cukup satu kali, sakitnya saja masih terasa sampai sekarang bagaimana aku bisa membiarkan perasaan itu menyakiti hatiku lagi.
biar saja kupangkas sejak awal semua perasaan yang tumbuh itu, tak apalah sakit sangat diawalnya supaya tak menyesal  aku diakhirnya akibat timbul rasa sakit yang lebih parah.
bukannya tak ingin membuka hati, sudah kulakukan itu berkali-kali namun lagi2 ada-ada saja yang membuatku merasa hanya diberi harapan2 palsu, biarlah seperti ini adanya sampai ada seseorang yang benar2 bisa mengetuk pintu hati  itu tanpa menyakitinya dan perasaan itu bisa tumbuh dengan sendirinya.

curhatku